Minggu, 03 April 2011

copas & edit (gatau asli gatau engga)

Heechul POV’s

Aku menelpon Hankyung, berkali-kali, namun tetap tak ada jawaban darinya, padahal Super Junior harus tampil sebentar lagi. Entah kemana dia pergi. Aku sangat khawatir, terus kucoba menelpon nomornya, hasilnya tetap saja nihil.

“Hyung… ayo…” ujar Si won mendatangiku dan menyuruhku bersiap di belakang panggung. Aku melihatnya dan memeluknya.

“Hyung… Hankyung akan pulang…” ujarnya menenangkanku, aku melepas pelukanku, dan memukul bahunya yang keras,”Terimakasih Siwon…” ujarku, lalu meninggalkannya sendiri. Dia tiba-tiba memelukku dari belakang. Dan menenggelam kan wajahnya di leherku.

“Hyung… aku tahu kau sangat sedih… karena masalah Hankyung… tapi aku akan tetap bersamamu Hyung…” ujarnya, aku menepuk bokongnya, dan berbalik sehingga kini aku ada di dalam pelukan tubuhnya yang lumayan besar itu.

“Aniyo… ini hanya sementara… aku sangat sayang pada kalian…” ujarku, lalu mengelus pipinya. “Hyung… kau masih mencintaiku?” tanyanya pelan di samping telingaku. Aku tertawa, entah karena geli atau karena dia menggodaku. Aku memukul lengannya, “Jangan tanyakan itu lagi…” ujarku tersenyum, dan memandang wajahnya hingga kini, wajahku sangat dekat dengannya.

“Jadi kau…” ujarnya, aku mengangguk sebelum dia meneruskan perkataannya, dia memelukku erat, erat sekali, seakan-akan dia tak mau melepaskanku.

“Aku selalu mencintaimu… juga member yang lain…” ujarku, dia sontak melepaskan pelukannya. “Jadi semua sama yah…” ujarnya, aku melihatnya yang tertunduk. “Ya!!! Jangan begitu… kita kan Super Junior…” ujarku memukul lengannya lagi, lalu menggandengnya menuju belakang panggung.

Sesampainya di belakang panggung, Leeteuk dan yang lainnya sudah menunggu. Leeteuk melihat kearah aku dan Siwon. “Mana Hankyung?” tanyanya, aku tak menjawab dan hanya menggeleng.

Usai performance, kami pulang kedorm dan langsung menuju ke kamar masing-masing. Aku melewati kamar Hankyung, aku membuka pintunya, dan kudapati dia sedang duduk di kamarnya sendiri.

“Han?” sapaku, mendekatinya, dia menoleh dan memelukku, aku tersontak kaget, namun kubalas pelukannya.

“Kenapa tadi tak datang?” tanyaku melepas tanganku, namun masih di pelukannya. Dia hanya menggeleng. “Jika aku pergi meninggalkanmu, apa kau akan tetap mencintaiku?” tanyanya, aku tak bisa berkata apa-apa.

“Aish!!! Kau terlalu lelah, tidurlah…” ujarku melepaskan tangannya dari pinggangku, lalu menarik tangannya menuju tempat tidur. Aku membaringkan tubuhnya dan menutupinya dengan selimut.

“Heechul, bisa kau temani aku malam ini?” tanyanya memegang tanganku, aku melepas tangannya, dan duduk di sampingnya.

Dia memeluk pinggangku, sehingga kini, kepalanya tenggelam di perutku.

“Han, aku mencintaimu…” ujarku, memainkan rambutnya. Dia hanya diam dan masih dalam posisinya itu, aku dapat merasakan nafasnya di bagian perutku. Rasanya aku ingin bertanya padanya, namun aku takut dia akan marah… jadi kubiarkan dia. Dia mengangkat kepalanya , namun tangannya masih melingkar di pinggangku.

“Kau tahu, aku mencintaimu lebih dari apapun… Henim…” ujarnya, aku tersenyum melihatnya, dia bergeser sedikit agar aku dapat berbaring di sampingnya. Setelah aku berbaring di sampingnya, dia menutupkan selimut yang sama ketubuhku. Aku melihatnya. “Tidurlah.” Ucapku, mengelus pipinya, dia memegang tanganku yang mngelus pipinya, lalu menarik tubuhku ke dalam pelukannya. Kini kepalaku ada di dadanya yang cukup bidang. Aku melingkarkan tanganku ke pinggangnya.

“Kini aku baru bisa tidur.” Ucapnya tersenyum dan mengelus kepalaku. “Kini aku yang tak bisa tidur.” Ucapku, mendongakkan kepalaku.

Hankyung POV’s

Aku membuka mataku dan kudapati Heechul masih di pelukanku. Aku tersenyum melihatnya tertidur, lucu sekali. Andai saja, aku masih bisa seperti ini terus selamanya bersama dia… tapi itu tak mungkin…

Aku perlahan melepaskan tangannya dari pinggangku, dan turun dari tempat tidurku.

Aku berjalan menuju dapur dan kudapati Ryeowook sudah memasak, aku menyapanya, “Pagi Wookie…” ucapku. “Hyung? Kemana saja kau tadi malam, kami semua sibuk mencarimu…” ujar Wookie, melihatku. “Ah… mian soal tadi malam, aku hanya lupa jika ada show. Aku berjalan-jalan sebentar.” Ujarku. Setelah aku selesai membuat sarapan untuk semua member, aku masuk kedalam kamarku, dan aku melihat Heechul masih tertidur dengan pulas, aku mendekatinya dan meletakkan nasi goreng juga segelas air di meja sebelah tempat tidurku.

“Heechul… bangunlah…” ujarku, menempatkan wajahku tepat di depan wajahnya, dan mengecup ujung hidungnya. Dia membuka mata perlahan, aku menyambutnya dengan senyuman, diapun tersenyum. Aku menariknya agar terbangun, dan kusuguhkan susu putih untuknya.

Dia menghabiskan susu itu dengan cepat. “Mau makan?” tanyaku. “Aku ingin kau suapi…” ujarnya manja. Aku mengambil nasi goreng itu dan mulai menyuapinya.

“Ya!!! Kim Heechul, kereta apinya datang… buka terowongan…” ujarku sambil menyuapinya, dia membuka mulutnya dan kumasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulut manisnya.

Hari demi hari, aku mulai meninggalkan keluargaku yang sangat kucintai juga dia, Kim Heechul, Heenimku… aku mengurus masalahku dan SM diam-diam, tanpa seorang dari member Super Juniorpun yang tahu. Namun, akhirnya rahasiaku ini lama-kelamaan terbongkar juga, Member Super Junior tahu.

Heechul POV’s

“Apa ini?” Tanyaku menyodorkan selembar kertas pada Hankyung. Wajahku tak kuasa menahan marah, melihat isi kertas itu… aku melihat Hankyung yang tenang, namun wajahnya terlihat sangat sedih…

“Mian Heechul, tapi bisa kau baca sendiri isinya…” ujarnya, lalu pergi beranjak dari hadapanku, belum sempat dia pergi dari kamarnya, aku memeluknya cepat dari belakang.

“Jangan tinggalkan Super Junior.” Ucapku. Dia membalikkan tubuhnya dan memegang leherku. “Ini akan baik-baik saja… jangan khawatir…” ucapnya, walau aku tahu ini berat, tapi aku tak kuat untuk menahan air mataku.

“Jangan menangis…” ucapnya, mengusap air mataku dengan tangannya, aku melepaskan tangannya.

“Bagaimana aku tak menangis, jika seseorang yang sangat kucintai akan segera pergi dari hidupku!!” ucapku, tangisku makin menjadi. Dia memelukku dan mencoba menenangkanku.

“Aku tak akan pergi, tenanglah… semuanya akan kembali seperti semula…” ucapnya memelukku erat, suaranya bergetar, dan dia juga meneteskan air mata.

“Kalau begitu, batalkan tuntutan itu…” ujarku melihatnya. Dia menunduk dan diam. “Kenapa?” tanyaku, mengguncang tubuhnya. Dia masih tetap diam dan menunduk. “Kenapa Hankyung? Jawab aku!!!” ucapku, terus mengguncang tubuhnya, tangisku semakin deras. Dia memelukku, aku mencoba memberontak dan melepaskan pelukannya, namun dia terlalu kuat. Aku lelah dengan berotakku sendiri, akhirnya dialah yang menguasaiku.

“Heechul?” ujar Leeteuk yang masuk ke dalam kamar Hankyung dan melihat Hankyung sedang memelukku.

“Hyung…” ucap Hankyung. “Wae?” Tanya Leeteuk, dia kembali diam.

Entah apa yang dia fikirkan, dia benar-benar bungkam dan tak bercerita apapun.

Hari-hari kulalui, kini tanpa Hankyung. Semua ELF sudah tahu apa yang terjadi, pada Super Junior. Sebentar lagi salah satu Show Super Junior tanpa dua orang yang sangat kami cintai.

“Hyung…” ucap Siwon, duduk disebelahku, saat aku sedang melamun sendiri diruang tamu, sedang member lain, sibuk dengan acara mereka.

“Ne…” sautku, melihat Siwon.

“Hyung…aku tahu kau sedih karena Hankyung, tapi kita harus tetap menjalani semua ini, jika kau sedih, Elf akan merasakan hal yang lebih sakit Hyung.” Ujarnya, melihatku.

Aku memeluknya, saat itu kurasakan dia mulai memelukku juga. Aku tak bisa menahannya lagi, aku meneteskan air mataku, tepat di pelukannya. Dia mengelus punggungku, mencoba menenangkanku. Tapi tak bisa, tangisku semakin menjadi saat mengingat Hankyung masih disini.

Aku melepaskan pelukanku dan menunduk, mengusap air mataku.

Tangan Siwon mengangkat wajahku, dan mengusap air mataku.

“Hyung… jangan menangis…” ujarnya. Aku menggeleng, namun masih menangis. Bayangan Hankyung muncul dalam fikiranku.

“Mian Siwon… tapi, kau tahu bahwa aku hanya mencintai Hankyung…” ucapku berani menyatakan itu. Siwon hanya diam dan melihatku.

“Ara Hyung…aku juga sedih saat Super Junior tak lagi sempurna… tapi kita tetap harus seperti biasa Hyung… kau tak mau kan melihat Elf sedih?” tanyanya, wajahnya sangat tulus, entahlah aku tak pernah tahu tujuannya mencintaiku, padahal diluar sana banyak yang mengejarnya…

Aku kembali memeluknya, dia memang bisa menenangkanku disaat saat seperti ini, dan aku bangga mempunyai Dongsaeng tampan dan baik seperti dia.

Beberapa hari kemudian, saat semua member pergi. Hankyung datang ke dorm kami, mungkin dia tahu aku sendiri. Aku hanya bermain dengan Heebom.

“Hyung…” ucapnya. Aku cukup terkejut melihatnya, aku langsung memeluknya.


“Jangan pernah tinggalkan aku lagi…” ujarku. Dia tak menjawab, dia hanya tersenyum.

Aku memukul pundaknya. “Kau itu!!! Sudah kukatakan jangan tinggalkan aku…” ucapku, suaraku mulai lirih melihatnya kembali.

“Heechul Hyung…” dia memanggil namaku dan megelus lembut pipiku.

“Kau tak akan pergi lagi kan?” tanyaku, tersenyum.

Dia menggeleng. Aku semakin marah. “Apa maksudmu?” tanyaku. Dia kembali menutup bibirnya.

“Jawab aku Hankyung!!” ucapku. Tapi dia tetap saja diam. Aku meronta dan memukul bahunya. Dia memegang tanganku. Aku mencoba berontak, namun dia lebih kuat. Dia memelukku.

“Jangan tinggalkan aku lagi…” ujarku, air mataku mengalir. Aku tak kuasa menahan rinduku padanya. Aku kembali memeluknya dan menumpahkan tangisku di pelukannya.

“Apa kau tak akan kembali lagi?” tanyaku, dia tetap diam. Aku melepas pelukank. Ah… seakan aku tak ingin melepaskan dia sekarang.

Aku tiba di Cina, tempat Hankyung. Dan kami kesini bukan untuk menjenguknya, tapi untuk konser yang biasa kami lakukan bertigabelas.

Saat konser, aku benar-benar tak bisa konsen dengan tarian juga suaraku. Bayangan Hankyung terus menerus berputar di otakku.

Shining Star… lagu yang kami nyanyikan bersama, bertigabelas…

Entah hanya bayanganku saja atau benar itu dia. Aku melihat sosok Hankyung di antara penonton, sesaat setelah dia melihatku, dia pergi entah kemana. Aku mulai hilang arah… aku menangis disitu, ditempat dudukku… aku menangis sejadi-jadinya, aku hanya menunduk agar ELF tak tahu, seperti yang dikatakan Siwon, agar ELF tak sedih. Namun tak bisa kubendung, aku sesengukan diatas panggung. Saat aku melihat ELF, banyak yang kulihat menangis saat melihatku.

Aish!!! Dan sampai saat ini… aku masih berharap Hankyung kembali…

-The End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar